Klik tulisan Lihat artikel asli di bawah untuk baca lanjutan beritanya.
Kian Meluas, Wabah PMK Kini Ditemukan di Lombok Timur

BERITASEBELAS.COM - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tampaknya mulai meluas ke sejumlah wilayah di Indonesia.
PMK sebelumnya dilaporkan menyerang hewan ternak di Aceh dan Jawa Timur, namun baru-baru ini penyakit itu telah ditemukan di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Penemuan PMK di wilayah itu juga telah disampaikan oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, NTB.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lombok Timur Ir Mashyur menyatakan ada lebih dari 200 ternak di Lombok Timur telah terserang PMK.
Baca Juga: Air Mata Denny Sumargo Tak Terbendung Dengar Perkataan King Faaz: Aduh Ini Anak lo!
"Data terakhir di Lombok Timur, terdapat 243 ternak yang telah terkonfirmasi terserang PMK," kata Ir Mashyur dikutip dari keterangan resminya di Selong, Sabtu, 14 Mei 2022.
Ratusan sapi yang terjangkit PMK tersebut menyebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Lombok Timur.
Adapun penyebarannya yakni, di Kecamatan Aikmel, Suela, Labuhan Haji, Montong Gading, Wanasaba, Selong, Pringgabaya, Potong Paksa.
Meski telah banyak ternak yang terserang PMK, namun Mashyur menuturkan bahwa sudah banyak pula ternak yang dinyatakan sembuh dari penyakit tersebut.
Baca Juga: Ria Ricis Menangis Kesakitan Karena Alami Kontraksi, Teuku Ryan Panik Sambil Lantunkan Salawat
Diketahui, PMK merupakan penyakit hewan yang sifatnya akun dan memiliki angka kesakitan mencapai 90-100 persen pada hewan berkuku belah seperti sapi, kerbau, kambing, domba, serta babi.
Penyebaran PMK disebut sangat cepat namun tidak bersifat zoonosis, artinya penyakit ini tidak menyebar ke manusia.
Mashyur menuturkan pihaknya telah melakukan beberapa langkah preventif sebelum adanya kasus PMK baru.
Salah satu upayanya, kata dia dengan menggerakkan seluruh dokter hewan yang ada di Lombok Timur.
Baca Juga: Spanduk Berisi Tuntutan Para Buruh 'Hiasi' Gerbang Gedung Parlemen RI
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur juga akan menutup pasar hewan mulai Senin, 17 Mei 2022 mendatang.
Penutupan pasar hewan di Lombok Timur akan dilakukan selama tiga pekan ke depan.
Kemudian, langkah lainnya yakni dengan menutup setiap kandang peternakan untuk sementara waktu.
Langkah-langkah itu dilakukan demi memutus mata rantai penyebaran PMK di wilayah Kabupaten Lombok Timur, di samping mengupayakan vaksin pada ternak.
"Satu-satunya cara untuk memutus rantai penyebaran adalah dengan menutup semua akses yang membatasi mobilitas peternak," katanya.
Baca Juga: Anthony Ginting Ungkap Cara Kalahkan Kento Momota di Semifinal Thomas Cup 2022
Sementara itu, dia menilai bahwa terkait peredaran ternak di wilayah tersebut merupakan wewenang dari Provinsi NTB.
Lebih lanjut, Mashyur mengimbau peternak tidak panik dan bersabar dengan adanya wabah PMK ini.
Selain itu, peternak juga diminta tidak menjual ternaknya dengan harga rendah di tengah merebaknya wabah.
Hal ini mengingat bahwa potensi kesembuhan ternak dari PMK tergolong tinggi.
"Para peternak agar tidak panik dulu, perbanyak sabar serta tingkatkan kewaspadaan dengan mematuhi segala arahan pemerintah," katanya sebagaimana dikutip pikiran-rakyat.com dari Antara pada Sabtu, 14 Mei 2022.***
Sumber: pikiran-rakyat.com
Penting:
Apabila terdapat kesalahan informasi dalam berita ini, silahkan kirim laporan ke email beritasebelascom@gmail.com.