Dalam pidato kebangsaannya di Tennis Indoor Senayan, Minggu (21/5), bakal calon presiden Anies Baswedan menyinggung tirakatnya berkeliling Indonesia tanpa membawa media. Anies lalu menyindir, ia tak berkeliling untuk lari saja lalu selfie bersama warga, namun mencari tahu cerita dan keluhan masyarakat.
Ucapan Anies ini diduga menyindir bakal calon presiden Ganjar Pranowo yang memang kerap mengunggah foto lari dan interaksinya bersama warga di media sosial. Memang tak ada nama Ganjar disebut, tapi PDIP sebagai pengusung pun mencium gelagat itu.
"Ya dijawab saja, politik ini kan harus mengenal seluruh masyarakat Indonesia. Bagaimana seluruh kulturalnya, kehidupannya, mata pencahariannya, aspirasinya," jawab Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi sindiran Anies itu di DPP PDIP, Senin (22/5).
Hasto menyebut, salah satu ciri dari pemimpin "cetakan" PDIP adalah mengakar ke bawah. Selain itu, pemimpin PDIP juga harus bisa membuktikan kinerjanya dengan prestasi.
"Kritik tentu hal-hal yang bebas disampaikan dalam sistem demokrasi kita. Tapi kultur kepemimpinan yang dibangun PDIP adalah kultur kepemimpinan yang berakar ke bawah, bukan berakar ke elite, apalagi berakar pada politik identitas. Itu bukan PDIP," tegasnya.
Pidato AniesDalam pidatonya, Anies mengaku selama bulan Ramadhan 1444 H ia bertirakat keliling Indonesia untuk mencari tahu cerita dan keluhan masyarakat. Selama tirakat itu, ia sengaja tak membawa media.
Sumber: kumparan.com