Jakpro Beberkan Penyebab Robohnya Pagar Pembatas JIS

  • Bagikan
X

BERITASEBELAS.COM, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) memberikan penjelasan resmi mengenai robohnya pagar pembatas Jakarta International Stadium (JIS) pada Minggu (24/7). Menurut Jakpro, hal tersebut terjadi karena pagar pembatas digunakan tidak sesuai fungsinya.

Sebagaimana diketahui, pagar pembatas tribune atau horizontal barrier sisi utara JIS roboh saat grand launching. Kejadian itu terjadi ketika kelompok suporter Persija Jakarta, The Jakmania berniat untuk memasang spanduk besar jelang pertandingan kontra Chonburi FC. Namun, pagar tersebut akhirnya roboh karena tak mampu menahan beban.

Terkait hal itu, PT Jakpro menyayangkan kejadian robohnya pagar pembatas. Jakpro menyebut pagar pembatas itu sedianya berfungsi untuk penanda batas untuk menjaga keselamatan antara penonton dan pemain, dan bukan untuk di duduki, diinjak atau bahkan dilompati. 

“Sangat disayangkan bahwa malam kejadian karena euforia dan antusiasme yang sangat tinggi mengakibatkan fungsi pagar pembatas tidak digunakan sebagaimana mestinya,” tulis pernyataan resmi Jakpro dalam keterangan tertulis, Selasa (26/7).

“Padahal, pembuatan pagar penonton telah dibuat sedemikian rupa demi keselamatan bersama sebagaimana dipersyaratkan pada standar stadion kelas internasional.”

Jakpro menjelaskan, fungsi pagar pembatas ini adalah untuk memastikan penonton agar tetap berada di tribun dan tidak memasuki lapangan karena hal tersebut tidak diperbolehkan. Selain itu, jarak antara lapangan dengan penonton sangat dekat, yaitu sekitar kurang lebih sepuluh meter, sehingga pagar pembatas diperlukan untuk mengamankan area tribun dan lapangan. 

“Penggunaan dan penerapan horizontal barrier ini pun merupakan salah satu kriteria dari Basic Design, hasil usulan dari konsultan perencana Buro Happold dan telah disetujui di TABG-AP (Tim ahli bangunan gedung bidang arsitektur & perkotaan),” terang Jakpro.

Akan tetapi, dalam kamera pemantau alias CCV, terdapat beberapa penonton yang terlihat dari kamera pemantau bahwa beberapa penonton ada yang menaiki horizontal barrier untuk memasang spanduk, duduk dan lain-lain.

“Di mana horizontal barrier dari kekuatan strukturnya maupun peruntukannya tidak didesain sebagai tempat untuk berpijak, dinaiki, diduduki, sebagai akses ke lapangan maupun berpindah tribune,” lanjut penjelasan Jakpro.

“Atas aktivitas penonton yang berpijak pada horizontal barrier tersebut, akibatnya terdapat beban tarik tambahan, di luar yang direncanakan pada angkur kolom, praktis yang menjadi tumpuan horizontal barrier tercabut (failed).”

Selain itu, penumpukan penonton dalam satu lokasi yang tidak sesuai kapasitasnya mengakibatkan tidak berjalannya prosedur yang sudah direncanakan, sehingga perilaku penonton tidak terkendali dan mengakibatkan tindakan yang diluar kontrol petugas di lapangan.

VP Corporate Secretary Jakpro, Nadia Diposanjoyo, menyatakan bahwa kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak. Sehingga peristiwa serupa tidak akan terulang lagi ke depannya.

“Pertandingan kemarin jadi bahan berharga untuk evaluasi kita semua, Jakpro, Jakmania, Pemprov DKI, Persija dan skema ticketing oleh Jaklingko. Menjaga stadion dengan keteladanan memang membutuhkan upaya dan usaha yang cukup tinggi, namun dengan kerjasama untuk saling mengingatkan dari seluruh pihak ini sangat mungkin diterapkan,”  ujar Nadia.

“Hal ini juga sesuai dengan arahan dan konsen pak Gubernur, untuk membiasakan diri menjadi penonton dan suporter teladan dimanapun berada, apalagi di stadion kesayangan yang sudah dibuat sedemikian rupa untuk warga agar dapat digunakan sepanjang waktu dan sepanjang musim.”

Sebagai hasil evaluasi, Jakpro memastikan bahwa setiap ada pertandingan besar atau ajang lain di JIS, pihaknya akan melakukan penertiban dan pengawasan lebih ketat lagi, terutama untuk lintas alur wara wiri serta batas pengaturan penonton pada setiap zona.

Serta memberikan peringatan dan edukasi bagi suporter dan penonton agar selalu tertib dan menjadi teladan, serta memitigasi risiko-risiko yang timbul dari hal-hal yang tidak diinginkan.[]

Artikel Asli

Sumber: akurat.co

Penting:

Apabila terdapat kesalahan informasi dalam berita ini, silahkan kirim laporan ke email [email protected].
  • Bagikan